Perkembangan zaman yang sangat pesat, terutama kemajuan elektronik, menggantikan cara hidup kita di bidang mana saja, misalnya e-KTP, e-paspor, e-wallet, dll.
Sepulang dari Indonesia, saya sempat mengunjungi suatu kantor di Jepang. Lokasinya di tengah metropolitan Tokyo, gedungnya pencakar langit, kantor ini berada di lantai 24. Saya memasuki kantor itu, ternyata keren banget, di front office, ada air terjun. Bukan sekedar gambar atau photo, herannya air terjun ini air terjun elektronik.
Waktu saya mendekatinya, air digital ini secara alami menghindari badan saya. Coba lihat. keren kan?
Sesudah itu, staf di kantor ini mengundang saya ke ruang tamu. Karyawati ini mengajak saya ke ruang gelap. “Apa ini?” Saya tanya, jawabannya “Silakan masuk, ini kebun binatang elektronik.”.
Apa? Ada kebun binatang di kantor? apa lagi elektroinik?
Coba lihat, inilah kebun binatang elektronik yang berada di gedung pencakar langit, lantai 24!!
Ini juga bukan sekedar gambar atau photo. Di sini ada 26 ruang tamu, dari ruang A sampai ruang Z. Di semua pintu masing-masing, ada binatang tertentu sesuai dengan nama ruangnya. Misalnya, kalau di depan ruang H, ada Harimau, kalau ruang Z, ada Zebra, seperti itu.
Waktu saya mencoba memegang Harimau, dia lansung bergerak dan mengelak. Menurut stafnya, semua binatang bergerak sesuai dengan orang2 yang berada di dekatnya. Sekitarnya ada tanaman dedaunan. Saya kira ini semuanya palsu, ternyata asli. Tempatnya gelap tapi bisa hidup? Menurut stafnya, petugas tanaman datang pagi2. Mereka setiap hari menyiram, dan menerangi dengan cahaya yang kuat selama beberapa jam.
Apa alasannya menyiapkan kebun binatang elektronik dan air terjun elektronik? Menurut penjelasannya, kantor ini sebagai perusahaan kontent digital, ingin menggambarkan dunia digital bukan hanya sebagai data saja, melainkan juga sebagai menariknya dunia maya, apa lagi yang bisa memperkaya hidup semua pelanggan.
Semua tamu yang datang ke kantor ini merasa kaget melihat air terjun dan kebun binatang ini. Mereka semuanya bisa merasa konsep perusahaannya secara alami.
Menurut stafnya, untuk mengelola fasilitas ini membutuhkan cost yang tinggi. Tapi yang datang ke kantor, bukan hanya tamu, tetapi juga keluarga dan anak stafnya, bisa menikmati kebijakan kantor ini. “Bapak saya bekerja di kantor! Di kantornya, ada kebun binatang juga! Pekerjaan bapak keren!!” kata salah satu anak stafnya.
Saya keturunan Indonesia dan Jepang. Di dalam blog ini, saya menulis artikel dalam bahasa Jepang, tapi kadan2 dalam bhs Indonesia dan Jawa. Jangan lupa subscribe ya!